Rabu, 23 Oktober 2013

Thank to Allah

Hari ini, detik ini aku bisa menginjakan kaki di daratan eropa, itu semua karena kehendak sang Illahi Rabbi Allah SWT. Begitu banyak nikmat yang telah diberikan kepada hamba-Mu ini yang kurang bersyukur kepada-Mu. Mulai dari beasiswa sekolah hingg bisa berkunjung ke eropa dengan gratis dan mendapatkan uang saku. Tak pernah aku menyangka orang seperti aku, owong ndeso, g iso boso inggris, bisa menginjakkan kaki di eropa. Banyak orang Indonesia terutama teman2 saya yang dibilang kaya, berangkat kuliah bawa mobil, dll, ingin mengunjungi daratan biru eropa, tak tahu apa yang mereka inginkan dari eropa, katanya sih ingin melihat bule eropa dan bangunan tua eropa.
Setelah lebih dari 2 minggu tinggal di belgia, aku bisa merasakan begitu banyak perbedaan antara Indonesia dan belgia. Belgia terkenal dengan negara kecil dengan penghasilan perkapita yang besar, rata - rata gaji di belgia perbulan sampai dengan 2000 euro atau kurang lebih 35 juta rupiah. Dengan gaji tersebut orang belgia dengan mudah membeli atau mengganti mobil setiap tahun. Di Belgia kita tak akan menemukan matahari sebelum jam 8 pagi, meskipun seperti itu jangan dikira orang berangkat kerja atau sekolah lebih jam dari jam 8. Disini aku ja berangkat kerja jam 7, masih gelap gulita, tak ada cahaya matahari. Dan yang paling beda adalah suhu, di belgia suhu 15 derajat celcius itu normal, bila dibandingkan dengan Indonesia yang suhu normalnya 30 derajat.
Yang paling membuat aku senang di Belgia adalah orang-orang yang ramah dan saling sapa meskipun belum kenal, yang sering aku dengar adalah kata bonjour, kalau diucapkan seperti mosso, yang artinya hai atau hallo, tak hanya itu ketika saya menolong atau mempersilakan jalan, kata yang terucap adalah mersi, yang artinya terima kasih. Tak begitu banyak kata-kata bahasa perancis dan belanda yang aku dapat selama 2 minggu ini, tapi cukup menambah pengetahuan akan bahasa lain, selain jawa, indonesia, inggris, laupun arab.
Ngomong-ngomong bahasa, menurut aku yang paling mudah adalah bahasa nasional kita, Why? Karena penulisan dan pengucapan bahasa Indonesia hampir sama, berbeda dengan bahasa perancis yang begitu sulit untuk di ucapkan, semisal alamat host family aku, yiatu enghien, dimana kalau diucapkan adalah onghian. aku ja bisa mengucapkannya ketika sudah satu minggu tinggal disini. Memang penting belajar bahasa asing, terutama bahasa inggris dan arab, mengapa dengan kedua bahasa tersebut? Bahasa inggris adalah bahasa internasional, dimana-mana bahasa inggris dipakai, tak hanya di Eropa, Asia pun juga. Terus dengan bahasa arab, bahasa yang merupakan bahasa agama kita yaitu Islam, hampir semua negara yang ada umat muslim dipenjuru dunia ini tahu akan bahasa arab dan mereka sebagian besar bisa berbahasa arab, jadi kita akan bisa saling berkomunikasi dengan mereka. Insya Allah kelak generasi penerusku harus wajib bisa berbahasa Jawa (Kromo dan Ngoko), bahasa Indonesia, bahasa inggris, dan bahasa arab, jika perlu ditambah bahasa belanda or jerman. Jadi kelak mereka bisa berkeliling dunia, melihat keagungan Allah sang Maha Agung dan Kuasa.
Semoga pengalaman ini awal dari perjalananku menuju expedisi dunia, dan kelak aku bisa mengelilingi dunia bersama Istri dan anak kelurgaku yang akan diberikan oleh Sang Maha Tahu segalanya, karena Dialah yang mengatur semua kehidupanku.
Thank to Allah for this experience and this adventure,,,



0 komentar:

Posting Komentar